Rabu, 29 Desember 2010

PUISIKU (I)


KUTELANJANGI, ENGKAU!

Kasih!
Aku bersimpuh di paha mulus-Mu
Setelah lama aku tinggalkan Engkau.
Ternyata aku tak bisa berpaling.

Aku cinta pada-Mu.
Kasih!
Kubawa Engkau dalam langkahku.
Kutelanjangi Engkau siang malamku

Kupeluk dalam napasku
Kureguk nikmat-Mu dalam  tidurku.
Aku kembali pada-Mu.
Wahai Kekasih!

                                                            Tasikmalaya, 29 Desember 2010 (Abah)


ENGKAU CEMBURU

Aku tahu
Engkau cemburu, Kasih.
Kau tegur aku lewat
Banjir dahsyat

Kau tegur aku lewat
Gempa dahsyat
Kau tegur aku lewat
Tsunami dahsyat
Kau tegur aku lewat
Segala kuasa-Mu

Kutahu
Engkau cemburu, Kasih.
Aku tidak lagi setia pada janji.
Aku hanya menikmati molek tubuh-Mu.

Aku bergelut dengan nista.
Aku tidak lagi jujur mencumbu-Mu.
Aku kenyang dengan bukan hak.

Kini aku sadar, Kekasih.
Aku bersimpuh di sejadah-Mu

Kuminta.
Jadilah kembali Engkau kekasihku
Yang tiap saat kugauli mesra seperti dulu.
                                                                                 Tasikmalaya, 30 Desember 2010(Abah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar