Jumat, 03 Desember 2010

KANDUNGAN SURAT ALFATIHAH


MENGAPA AL FATIHAH?
(Abah)

Surat ini berisi ajaran pokok berupa keimanan, hukum-hukum, dan kisah-kisah. Inti ajaran tersebut dijabarkan pada surat-surat lain dalam Alquran.

Bagi  umat Islam tentu sudah maklum bahwa dalam mendirikan solat, salah satu yang wajib dilakukan dan dibaca adalah surat Alfatihah. Bahkan surat Alfatihah dijadikan standar sah dan tidaknya solat kita. Mengapa surat ini yang diwajibkan? O, ternyata surat Alfatihah ini merupakan induk kitab Alquran. Kalau demikian, berarti inti semua surat dalam Alquran tercermin dalam surat Alfatihah. Pantesan ya,  begitu penting! Karenanya surat ini disebut juga Ummul Quran. Alfatihah itu sendiri berarti pembukaan. 

Surat Makiyah ini merupakan surat yang diturunkan Alloh secara lengkap, yakni sebanyak tujuh ayat. Surat ini pun dibaca berulang-ulang dalam setiap rakaat salat. Karena itu, surat ini disebut juga Assabulnatsany. Sealain itu, surat Alfatihah ini sebagai pembuka Alquran. Artinya kitab Alquran dimulai dari surat Alfatihah.

Sebagai induk Alquran, surat Alfatihah mengandung informasi dan anjuran pokok, yakni:
1. Keimanan:

Beriman kepada
Alloh terdapat dalam ayat dua.  Dalam ayat ini dinyatakan bahwa segala puji dan syukur hanya bagi Allah karena Allah sebagai kholik, pencipta dan sumber segala nikmat yang terdapat dalam alam ini. Nikmat-nikmat itu antara lain nikmat menciptakan, nikmat mendidik dan menumbuhkan. Kalimah Rab dalam Rabbul-'aalamiin bukan hanya mengandung makna “ Tuhan atau Penguasa melainkan mengandung  mendidik dan menumbuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa segala nikmat yang dirasakan seseorang berasal dari Allah.

 Pendidikan, penjagaan dan penumbuhan oleh Allah di alam ini haruslah diperhatikan dan didalami akal manusia  sehingga menjadi sumber  ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan ini keyakinan manusia kepada keagungan dan kemuliaan Allah semakin kuat serta berguna bagi masyarakat.
Keimanan (ketauhidan)  merupakan masalah yang pokok. Karena itu,  dalam surat Alfatihah, ayat lima ditegaskan, Iyyaaka na'budu wa iyyaka nasta'iin (hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan).  

Yang dimaksud dengan Yang Menguasai Hari Pembalasan ialah pada hari itu Allahlah yang berkuasa
. segala makhluk tunduk kepada kebesaran-Nya. Segala makhluk mengharapkan nikmat dari Alloh dan takut kepada azab-Nya. Hal ini mengandung arti bahwa Alloh berjanji  memberikan pahala terhadap perbuatan yang baik dan azab atau siksa terhadap perbuatan dosa. Karena itulah, ibadah yang dimaksud pada ayat 5 hanya ditujukan kepada Alloh dan hanya karena Alloh.

2. Hukum-hukum
Hukum yang dimaksud adalah hukum untuk mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat serta hukum-hukum tentang bagaimana cara memperoleh kebahagiaan tersebut. Hidayah dalam surat Alfatihah  ialah hidayah yang mengakibatkan manusia memperoleh keselamatan, kebahagiaan dunia dan akhirat. Baik hidayah yang berhubungan dengan kepercayaan, akhlak, hukum-hukum maupun hidayah berupa pembelajaran hidup.

3. Kisah-kisah
Dalam surat Alfatihah tercermin adanya kisah atau sejarah yakni kisah para nabi, makhluk yang taat kepada Alloh, dan makhluk-makhluk yang durhaka kepada Alloh. Yang dimaksud orang yang diberi nikmat dalam ayat ini ialah para nabi, para shiddieqiin (orang-orang yang sungguh-sungguh beriman), syuhadaa' (orang-orang yang mati syahid), shaalihiin (orang-orang yang saleh). Orang-orang yang dimurkai dan orang-orang yang sesat, ialah golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.

Pokok-pokok ajaran dalam surat Alfatihah tersebut dijabarkan dalam semua surat yang ada dalam Alquran. Penasaran untuk mengetahuinya? Yuk, sedikit-sedikit kita mulai membaca dan memahami Alquran karena dengan membacanya, kita mendapat pahala dari Alloh. Jangankan membacanya, mendengarkan saja kita sudah mendapat pahala. Semoga kita selalu dilimpahi paha oleh Alloh swt.

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar