PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
(Abah)
Bab IV ini mendeskripsikan bagaimana proses pembelajaran berlangsung setiap siklus. Dideskripsikan pula hasil-hasil setiap siklus disertai dengan pembahasan hasil setiap siklus.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Proses Pembelajaran
a. Pelaksanaan Siklus Satu
1) Tahap Implementasi dan Tindakan
Pada siklus satu penulis meminta siswa untuk membentuk kelompok berpasangan sesuai dengan teknik yang akan digunakan penulis dalam penelitian ini. Maksud penulis melaksanakan penelitian ini dengan menggunakan teknik bertukar pasangan dalam proses belajar mengajarnya yaitu, untuk memotivasi siswa lebih aktif dan efektif dalam belajar. Selain itu, teknik ini cepat atau mudah dibentuknya dan kerja kelompok berpasangan yang beranggotakan sebanyak dua orang dianggap penulis satu-satunya kerja kelompok yang efektif, karena masing-masing anggotanya dituntut untuk sama-sama bekerja. Berbeda dengan kerja kelompok yang lebih dari dua anggotanya akan ada kesempatan anggotanya yang tidak bekerja.
Setelah semua siswa berpasangan, penulis memberikan tiga wacana yang berbeda judul tetapi satu tema atau muatan isinya sama. Wacana-wacana yang penulis sajikan kepada siswa penulis kutip dari surat kabar “Priangan” dan “Pikiran Rakyat”. Wacana-wacana tersebut sudah terukur tingkat keterbacaannya dan dapat dibaca oleh siswa kelas X. Wacana-wacana tersebut berjudul (1) “Korban DBD Terus Berjatuhan”, (2) “Penderita TBC Harus Patuh”, (3)” Waspadai Flu Burung”, ketiga wacana tersebut penulis sajikan pada lampiran.
Setiap pasangan diminta untuk mendiskusikan ketiga wacana tersebut.Setelah semua siswa selesai membaca dan berdiskusi dengan pasangannya dalam waktu yang sudah ditetapkan. Selanjutnya siswa menjawab pertanyaan dengan cara bertukar pasangan atas pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa tema dari ketiga wacana itu ?
2. Sebutkan fakta-fakta yang terkandung dalam ketiga wacana itu?
3. Jelaskan pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam ketiga wacana itu?
4. Adakah manfaat yang berarti setelah Anda membaca wacana itu?
5. Buatlah ringkasan isi ketiga wacana yang sudah Anda baca?
Pada siklus satu siswa belajar dalam kelompok mendiskusikan dan menjawab pertanyaan yang untuk jawaban pertanyaan itu berdasarkan hasil temuan dari ketiga wacana yang penulis bagikan. Apabila di dalam menjawab pertanyaan ada kesulitan setiap pasangan bisa saling mengukuhkan jawaban atau temuan dari hasil berdiskusi dengan pasangan semula.
Setelah semua siswa dalam setiap kelompok bertukar pasangan dan mendapatkan pasangan yang baru, diharapkan mereka bisa saling mengisi atau membantu rekannya yang kurang. Dengan adanya proses pembelajaran seperti itu, kemampuan membaca ekstensif siswa akan semakin meningkat dan wawasan pengetahuannya pun semakin bertambah luas. Tahap implementasi dan tindakannya sebagai berikut:
a. Guru menjelaskan apa yang dimaksud dengan membaca ekstensif.
b. Guru menjelaskan apa yang dimaksud dengan teknik bertukar pasangan.
c. Guru menjelaskan bagaimana cara membaca ekstensif dengan menggunakan teknik bertukar pasangan.
2) Tahap Pemantauan dan Evaluasi
Sikap siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran siklus satu berlangsung terlihat serius. Hal ini dikarenakan wacana yang diberikan pada siklus satu banyak, yaitu dari beberapa sumber. Sedangkan waktu yang ditetapkan penulis relatif singkat. Jadi semua siswa hampir 100% serius, penuh dengan kesungguhan membacanya. Siswa tidak lagi ada yang bermalas-malasan, berleha-leha. Semua siswa berusaha untuk memahami isi ketiga wacana tersebut. Keaktifan, kesungguhan, dan partisipasi siswa dalam belajar dengan menggunakan teknik bertukar pasangan terlihat sangat, menyenangkan bagi semua siswa. Karena dengan belajar berpasangan selain menuntut kedua-duanya bekerja dengan sungguh-sungguh, keakraban di antara keduanya akan terjalin dengan baik.
Selama kegiatan pada siklus satu berlangsung penulis terus memantau dan memonitor siswa. Selain itu, sikap, perilaku, dan tindakan siswa pun diberikan penilaian oleh penulis sebagai perbandingan antara kemampuan kognitif dan afektifnya. Pada siklus satu, penulis menilai keberhasilan siswa dalam kegiatan membaca ekstensif dengan menggunakan teknik bertukar pasangan dengan nilai cukup bagus. Tahap pemantauan dan evaluasinya sebagai berikut:
a. Siswa berusaha membaca wacana dengan sungguh-sungguh.
b. Siswa berusaha menemukan isi wacana dengan cara menuliskan garis besarnya pada catatan kecil.
c. Siswa berusaha menemukan persamaan dan perbedaaan dari ketiga wacana tersebut dengan saling mengungkapkan argumennya.
d. Siswa agak terlihat kurang berani dalam mengungkapkan pendapatnya, sehingga hanya sedikit siswa yang bertanya kepada guru.
e. Ada kecenderungan siswa malas berkomentar, sehingga mengganggu aktivitas kerja kelompok yang lain.
f. Masih tampak ada keraguan pada diri siswa dalam menyimpulkan hasil diskusinya, karena percanya dirinya masih rendah.
b. Pelaksanaan Siklus Dua
1) Tahap Implementasi dan Tindakan
Pada pelaksanaan kegiatan siklus dua, penulis memberi tugas kepada siswa membaca tiga wacana yang judulnya berbeda tetapi temanya sama. Siswa diminta lagi belajar secara berpasangan. Artinya siswa masih sama seperti pada siklus satu mendiskusikan ketiga wacana tersebut untuk menemukan tema, pokok pikiran, dan isi dari ketiga wacana yang penulis bagikan. Wacana-wacana yang penulis sajikan pada siswa yaitu (1)”Kesenian Rudat Ditinggalkan”, (2)”Seni Tradisional Jangan Dianaktirikan”, dan (3)”Pagelaran Seni Tradisional Warnai Balai Budaya”. Wacana tersebut ketiga-tiganya penulis kutip dari surat kabar “Priangan” dan sudah terukur tingkat keterbacaannya. Tahap implementasi dan tindakannya sebagai berikut:
a. Guru menjelaskan kembali teknik bertukar pasangan yang digunakan dalam membaca secara ekstensif.
b. Guru menunjukan tiga wacana yang akan didiskusikan siswa.
2) Tahap Pemantauan dan Evaluasi
Pada saat pembelajaran siklus dua berlangsung, siswa terlihat lebih serius lagi. Karena sebelumnya penulis meminta siswa untuk meningkatkan kesungguhannya dalam memahami wacana itu. Penulis memberitahukan bocoran bahwa nilai pada siklus satu jelek, ini semata-mata kiat-kiat penulis untuk memotivasi siswa.
Selama siswa berdiskusi pada pelaksanaan kegiatan siklus dua berlangsung, sikap siswa semakin baik. Apalagi setelah penulis mengabarkan bahwa nilai hasil penelitian ini akan diserahkan kepada guru yang bersangkutan sebagai pengganti nilai ulangan harian. Maka dari itu penulis menghimbau kepada semua siswa untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya.
Kegiatan diskusi berpasangan pada siklus dua sangat baik. Masing-masing pasangan sudah tidak kaku atau canggung lagi berhadapan mendiskusikan isi, tema, dan lain sebagainya dari wacana yang sudah dibacanya. Berbeda dengan siklus satu tiap-tiap pasangan masih belum memahami teknik yang sedang mereka laksanakan. Pada siklus dua semua pasangan terlihat semakin akrab dan penuh dengan kehangatan di dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Keadaan kelaspun terlihat hidup dengan adanya proses pembelajaran membaca ekstensif dengan menggunakan teknik bertukar pasangan.
Hasil pemebelajaran pada siklus dua memperlihatkan perubahan nilai yang signifikan. Artinya kemampuan membaca ekstensif siswa ada perubahan dan mengalami peningkatan. Penulis menilai kegiatan pembelajaran ini berhasil karena hasil yang dicapai siswa sangat memuaskan penulis, akhirnya penulis mengakhiri kegiatan inti pembelajaran ini. Tahap pemantauan dan evaluasinya sebagai berikut:
a. Semua siswa sudah mampu membaca dengan menggunakan teknik bertukar pasangan, sehingga kemampuan membaca ekstensif siswa semakin bertambah baik.
b. Siswa sudah mampu menjawab pertanyaan dengan tepat dan benar, pemahaman siswa terhadap isi wacana semakin baik dan sempurna, sehingga pengetahuan siswa semakin bertambah luas.
c. Siswa sudah mampu berdiskusi dengan penuh kesungguhan sehingga dapat menunjukan tema, pokok pikiran utama, dan fakta-fakta dari ketiga wacana tersebut.
d. Berdasarkan koreksi guru ternyata kemampuan membaca ekstensif siswa semakin ada perubahan (peningkatan).
e. Keaktifan dan keberanian siswa semakin tampak dengan bukti semua kelompok telah berhasil membaca ekstensif dengan menggunakan teknik bertukar pasangan.
f. Janji bahwa materi ini akan dijadikan sebagai bahan ulangan harian telah memotivasi siswa lebih berhasil memahami bacaannya.
g. Ternyata siswa sudah berprestasi baik dan dapat menjelaskan kepada teman lain tentang teknik bertukar pasangan yang digunakan dalam kegiatan membaca ekstensif.
h. Kepedulian angoata dalam kelompok semaki tinggi. Hal ini terbukti bila ada siswa yang ramai sendiri atau berdian diri, anggota lain menegurnya untuk belajar lebih baik dan efekif.
i. Siswa yang sudah berprestasi dengan selalu memberi kesempatan kepada teman-temannya untuk memahami bacaan dengan kesempatan berargumen dan menjawab pertanyaan-pertanyaan.
2. Deskripsi Hasil Pembelajaran
a. Hasil Penelitian pada Siklus Satu
1) Refleksi
a) Mereka belum mampu memahami isi wacana dengan sesungguhnya, karena mereka belum dapat memanfaatkan dengan benar teknik bertukar pasangan.
b) Siswa belum semua memahami teknik bertukar pasangan yang digunakan dalam membaca untuk membantu siswa mudah memahami bacaan.
c) Jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang pemahaman wacana belum tepat dan benar.
d) Kemampuan memahami bacaan pada diri siswa masih rendah.
e) Kekurangaktifan siswa dimungkinkan karena rasa takut atau tidak berani karena kurang terlatih membaca ekstensif.
f) Siswa kurang mampu mengkaji tema-tema yang terkandung dalam wacana-wacana yang dibacanya sehingga pemahaman isi bacaanya masih rendah.
2) Keputusan
a) Menunjukan lagi cara membaca dengan teknik bertukar pasangan.
b) Guru menguji kemampuan membaca siwa dengan mengkaji jawaban-jawaban yang diajukan siswa.
c) Menunjukan tiga wacana yang berbeda dari siklus satu.
Karena hasil pemantauan penulis terhadap kemampuan membaca ekstensif siswa masih rendah, perlu dilanjutkan pembelajaran ini pada siklus dua sebagai berikut.
b. Hasil Penelitian pada Siklus Dua
1) Refleksi
a) Kemampuan memahami isi wacana yang dibaca siswa semakin ada perubahan dan peningkatan yang positif.
b) Membaca dengan menggunakan teknik bertukar pasangan meningkatkan kemampuan membaca ekstensif siswa, sehingga wawasan pengetahuan siswa semakin bertambah luas.
c) Diskusi siswa bertitik tolak atau berpedoman pada lima pertanyaan yang penulis ajukan menumbuhkan keaktifan siswa semakin baik dan meningkat.
d) Hal tersebut menunjukan bahwa ada keberanian dari diri siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sehingga kemampuan memahami bacaannya semakin meningkat lebih terbuka.
e) Teknik bertukar pasangan telah memotivasi siswa untuk memahami wacana semakin efektif dan lebih berhasil.
f) Teknik bertukar pasangan ternyata dapat mengembangkan sikap (afektif) terbukti dalam berdiskusi siswa bisa bekerja sama, lebih menghargai pendapat orang lain, lebih toleran, dan peduli terhadap teman lain.
g) Teknik bertukar pasangan ternyata dapat mengembangkan kemampuan berbahasa siswa seperti berbicara.
2) Keputusan
a) Semua siswa sudah mampu memahami beberapa wacana dengan menggunakan teknik bertukar pasangan.
b) Keaktifan di dalam diskusi baik kelompok maupun di luar kelompok semakin baik dan merata.
c) Teknik bertukar pasangan dapat memotivasi siswa berprestasi dalam membaca secara ekstensif.
d) Cara berdiskusi siswa lebih hangat dan hidup.
Simpulan dari paparan di atas, yaitu siswa sudah mampu memahami bacaan dengan sempurna dan sesungguhnya dengan menggunakan teknik bertukar pasangan. Siswa termotivasi belajar membaca ekstensif oleh teknik bertukar pasangan yang digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar.
B. Analisis Proses dan Hasil Penelitian
1. Analisis Proses Pembelajaran
Pada siklus satu siswa belajar membaca ekstensif dengan menggunakan teknik bertukar pasangan. Dalam kegiatan ini siswa ditugaskan membuat kelompok dengan jumlah anggota sebanyak dua orang atau berpasangan. Sesudah semua siswa berpasangan dan mendapatkan pasangan siswa diberi tiga wacana. Wacana-wacana tersebut bermuatan sama atau satu tema tetapi judulnya berbeda. Setiap pasangan ditugaskan lagi oleh penulis untuk mendiskusikan ketiga wacana itu.
Melalui kegiatan berdiskusi berpasangan seperti itu yang menuntut kedua-duanya sama-sama bekerja, diharapkan dapat meningkatkan kesungguhan siswa dalam memahami wacana-wacana yang penulis sajikan. Dengan dibatasi waktu di dalam kegiatan membaca, ternyata prilaku atau kebiasaan-kebiasaan buruk yang sering dilakukan siswa dapat diminimalisasi.
Kegiatan diskusi yang dilakukan siswa bersama dengan pasangannya membawa perubahan terhadap sikap masing-masing siswa, yang tadinya egois, mau menang sendiri, tidak mau tahu sama sekali, berubah menjadi adanya sikap saling toleransi terhadap pasangannya. Hal ini berbeda dengan kegiatan diskusi kelompok yang lain, yang jumlah anggotanya lebih dari dua. Dalam hal ini penulis dapat menyimpulkan ternyata teknik bertukar pasangan yang penulis terapkan pada pembelajaran membaca ekstensif dapat memotivasi siswa dalam belajar. Penulis menilai pada kegiatan siklus satu ini kemampuan membaca ekstensif siswa dan sikapnya masih rendah. Penulis belum merasa puas dan melanjutkan lagi pembelajaran ini pada siklus dua. Dengan harapan hasil yang dicapai siswa jauh lebih baik lagi dan dapat memuaskan penulis dengan hasil nilai yang ditargetkan dapat tercapai.
Pada siklus dua kegiatan siswa masih sama dengan kegiatan pada siklus satu, penulis membagikan lagi tiga buah wacana dengan tema yang sama tetapi judul berbeda. Masing-masing siswa sudah tidak asing lagi dengan teknik bertukar pasangan. Mereka sudah tidak kaku atau canggung lagi berdiskusi berpasangan kemudian nanti ketika akan menjawab pertanyaan mereka harus bertukar pasangan. Kegiatan seperti ini sangat dimanfaatkan untuk ajang saling mengenal satu sama lain dan bertukar ilmu pengetahuan dan wawasan diantara mereka. Dengan demikian wawasan dan ilmu pengetahuan mereka semakin bertambah. Dengan sudah mengetahuinya teknik bertukar pasangan pada kegiatan pembelajaran membaca ekstensif, pada siklus dua ini hampir semua siswa dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan benar. Hampir semua pertanyaan dapat siswa kerjakan lain halnya pada siklus satu masih ada siswa yang tidak dapat menjelaskan semua pertanyaan yang diberikan. Artinya pada siklus dua ini kemampuan membaca ekstensif siswa berhasil dengan memuaskan. Tidak hanya itu sikap siswapun ikut mengalami perubahan yang positif.
- Analisis Hasil Pembelajaran
Sebagai bukti bahwa pembelajaran yang telah penulis laksanakan ini berhasil dan memuaskan, penulis menguraikan analisis hasil pembelajaran ini pada tabel-tabel nilai di bawah ini. Untuk penilaian dalam setiap tahapan pembelajaran, penulis menggunakan skala penilaian 0-100 hasil penilaiannya sebagai berikut.
Tabel 4.1
Hasil Penilaian Sikap Siswa Kelas X 9
SMA Negeri 2 TasikmalayaSiklus 1
No | Nama Siswa | Jenis/Kode Penilaian Proses | Nilai | ||
Keaktifan (1 – 4) | Kesungguhan (1 – 4) | Partisipasi (1 – 4) | |||
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 | Adrian Raditya Agus Somantri Andika Khalifah Ardi D.A Angga Triadi Efendi Anken Nur Kania Arie Agustian Munazat Arief Taufik Budiman Citra Sari Dewi Daniel Hendrawan Dessi Nursari Dessy Amalia Fathan Jamilah Ferry Aldina Gilang Rizki Nurrahmat Iis Naeni Sabila Insianie M. Awalia Iqbal Apriyana Dwi Rusmana Jesy Mandasari Gunawan Lucky Mariam Melin Fuji Suryani Muhamad Lutfi Tatan S Muhammad Rakhman A.K Muhammad Tanaya Sulaksana Noeray Pratiwi Mulyadi Nurjanah Panji Asmara Bangun Rahmat Budiyawan Rani Alfiani Riswandi Candra Kusumah Rizal Rahadiana Rudi Rismaya Siti Afifah Siva Fauziah Tajy Feby Nurwana Tiara Cita Maharani Wildan Abdurrahman Wini Hardianti Santosa Yukke Yuliani Hamdani Yulis Yuliani | 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 | 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 | 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 | 5,83 5 5 5 5 5,83 6,66 5 7,5 5 5 5,83 6,66 5,83 5 5,83 5 5 6,66 5,83 5,83 6,66 5,83 5,83 5 5 5,83 5,83 5,83 6,66 5,83 6,66 5,83 5,83 5,83 5 7,5 6,66 5 |
Jumlah | 82 | 95 | 92 | 224,07 | |
Rata-rata | 2,10 | 2,44 | 2,36 | 5,75 |
Berdasarkan data tabel di atas ternyata sikap siswa pada saat pembelajaran siklus satu berlangsung masih rendah, tertulis dengan nilai hasil rata-rata adalah 5,75. Selanjutnya penulis uraikan kemampuan membaca ekstensif siswa pada siklus satu sebagai berikut.
Tabel 4.2
Kemampuan Membaca Ekstensif Siswa Kelas X 9 SMA Negeri 2 Tasikmalaya
dengan Menggunakan Teknik Bertukar Pasangan Siklus 1
No | Nama Siswa | Pemahaman Wacana 1 | Pemahaman Wacana 2 | Pemahaman Wacana 3 | Jumlah | Nilai |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 | Adrian Raditya Agus Somantri Andika Khalifah Ardi D.A Angga Triadi Efendi Anken Nur Kania Arie Agustian Munazat Arief Taufik Budiman Citra Sari Dewi Daniel Hendrawan Dessi Nursari Dessy Amalia Fathan Jamilah Ferry Aldina Gilang Rizki Nurrahmat Iis Naeni Sabila Insianie M. Awalia Iqbal Apriyana Dwi Rusmana Jesy Mandasari Gunawan Lucky Mariam Melin Fuji Suryani Muhamad Lutfi Tatan S Muhammad Rakhman A.K Muhammad Tanaya Sulaksana Noeray Pratiwi Mulyadi Nurjanah Panji Asmara Bangun Rahmat Budiyawan Rani Alfiani Riswandi Candra Kusumah Rizal Rahadiana Rudi Rismaya Siti Afifah Siva Fauziah Tajy Feby Nurwana Tiara Cita Maharani Wildan Abdurrahman Wini Hardianti Santosa Yukke Yuliani Hamdani Yulis Yuliani | 56 68 56 68 56 68 56 56 68 56 68 80 68 88 68 56 68 56 68 68 84 68 56 68 68 68 80 84 56 68 68 68 72 68 72 60 56 80 56 | 56 68 56 68 56 68 56 56 68 56 68 80 68 88 68 56 68 56 68 68 84 68 56 68 68 68 80 84 56 68 68 68 72 68 72 60 56 80 56 | 56 68 56 68 56 68 56 56 68 56 68 80 68 88 68 56 68 56 68 68 84 68 56 68 68 68 80 84 56 68 68 68 72 68 72 60 56 80 56 | 168 204 168 204 168 204 168 168 204 168 204 240 204 264 204 168 204 168 204 204 252 204 168 204 204 204 240 252 168 204 204 204 216 204 216 180 168 240 168 | 56 68 56 68 56 68 56 56 68 56 68 80 68 88 68 56 68 56 68 68 84 68 56 68 68 68 80 84 56 68 68 68 72 68 72 60 56 80 56 |
Jumlah | 2596 | 2596 | 2596 | 7788 | 2596 | |
Rata-rata | 66,56 | 66,56 | 66,56 | 199,69 | 66,56 |
Berdasarkan data di atas, penulis dapat menguraikan bahwa kemampuan membaca ekstensif siswa masih rendah dengan nilai rata-rata adalah 66,56. Selanjutnya penulis uraikan kemampuan membaca ekstensif siswa pada siklus dua sebagai berikut.
Kemampuan Membaca Ekstensif Siswa Kelas X 9
SMA Negeri 2 Tasikmalaya dengan Menggunakan Teknik
Bertukar Pasangan Siklus 2
No | Nama Siswa | Pemahaman Wacana 1 | Pemahaman Wacana 2 | Pemahaman Wacana 3 | Jumlah | Nilai |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 | Adrian Raditya Agus Somantri Andika Khalifah Ardi D.A Angga Triadi Efendi Anken Nur Kania Arie Agustian Munazat Arief Taufik Budiman Citra Sari Dewi Daniel Hendrawan Dessi Nursari Dessy Amalia Fathan Jamilah Ferry Aldina Gilang Rizki Nurrahmat Iis Naeni Sabila Insianie M. Awalia Iqbal Apriyana Dwi Rusmana Jesy Mandasari Gunawan Lucky Mariam Melin Fuji Suryani Muhamad Lutfi Tatan S Muhammad Rakhman A.K Muhammad Tanaya Sulaksana Noeray Pratiwi Mulyadi Nurjanah Panji Asmara Bangun Rahmat Budiyawan Rani Alfiani Riswandi Candra Kusumah Rizal Rahadiana Rudi Rismaya Siti Afifah Siva Fauziah Tajy Feby Nurwana Tiara Cita Maharani Wildan Abdurrahman Wini Hardianti Santosa Yukke Yuliani Hamdani Yulis Yuliani | 88 92 68 68 68 92 68 76 92 76 92 76 80 72 84 76 88 68 64 64 68 68 68 80 80 68 76 92 72 88 68 92 84 76 92 92 64 80 92 | 88 92 68 68 68 92 68 76 92 76 92 76 80 72 84 76 88 68 64 64 68 68 68 80 80 68 76 92 72 88 68 92 84 76 92 92 64 80 92 | 88 92 68 68 68 92 68 76 92 76 92 76 80 72 84 76 88 68 64 64 68 68 68 80 80 68 76 92 72 88 68 92 84 76 92 92 64 80 92 | 264 276 204 204 204 276 204 228 276 228 276 228 240 216 252 228 264 204 192 192 204 204 204 240 240 204 228 276 216 264 204 276 252 228 276 276 192 240 276 | 88 92 68 68 68 92 68 76 92 76 92 76 80 72 84 76 88 68 64 64 68 68 68 80 80 68 76 92 72 88 68 92 84 76 92 92 64 80 92 |
Jumlah | 3052 | 3052 | 3052 | 9156 | 3052 | |
Rata-rata | 78,26 | 78,26 | 78,26 | 234,77 | 78,26 |
Kemampuan membaca ekstensif siswa pada siklus dua ada peningkatan dibanding dengan pada siklus satu. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus dua adalah 78,26.
Tabel 4.4
Hasil Penilaian Sikap Siswa Kelas X 9
SMA Negeri 2 Tasikmalaya Siklus 2
No | Nama Siswa | Jenis/Kode Penilaian Proses | Nilai | ||
Keaktifan (1 – 4) | Kesungguhan (1 – 4) | Partisipasi (1 – 4) | |||
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 | Adrian Raditya Agus Somantri Andika Khalifah Ardi D.A Angga Triadi Efendi Anken Nur Kania Arie Agustian Munazat Arief Taufik Budiman Citra Sari Dewi Daniel Hendrawan Dessi Nursari Dessy Amalia Fathar Jamilah Ferry Aldina Gilang Rizki Nurrohmat Iis Naeni Sahla Insianie M. Awalia Iqbal Apriyana Dwi Rusmana Jesy Mandasara Gunawan Lucky Mariam Melin Fuji Suryani Muhamad Lutfi Tatan .S Muhammad Rakhman A.K Muhammad Tanaya Sulaksana Noeray Pratiwi Mulyadi Nurjanah Panji Asmara Bangun Rahmat Budiyawan Rani Alfiani Riswandi Candra Kusumah Rizal Rahadiana Rudi Rismaya Siti Afifah Siva Fauziah Tajy Feby Nurwana Tiara Cita Maharani Wildan Abdurrahman Wini Hardianti Santosa Yukke Yuliani Hamdani Yulis Yuliani | 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 | 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 | 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 | 5,83 5,83 6,66 7,5 7,5 7,5 7,5 6,66 6,66 7,5 6,66 6,66 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5 9,16 7,5 5 5,83 7,5 6,66 5,83 7,5 7,5 6,66 7,5 7,5 7,5 6,66 6,66 7,5 8,33 7,5 7,5 |
Jumlah | 107 | 112 | 115 | 278,25 | |
Rata-rata | 2,74 | 2,87 | 2,95 | 7,13 |
Berdasarkan data di atas sikap siswa pada siklus dua yang dilaksanakan pada saat pembelajaran siklus dua berlangsung mengalami perubahan dan peningkatan dengan nilai rata-rata adalah 7,13.
C. Pengujian Hipotesis
Setelah penulis menyelesaikan penelitian ini, penulis perlu membuktikan hipotesis yang penulis ajukan pada awal penelitian. Data-data yang penulis kemukakan di atas dapat menyatakan bahwa hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat terbukti dan dapat dipertanggungjawabkan. Sebagai bukti bahwa hipotesis tindakan ini terbukti kebenarannya, penulis menguraikannya mulai dari siklus satu sampai pada siklus dua dan disertai komentar atau respon siswa terhadap pembelajaran membaca ekstensif melalui nilai, sikap, dan pemahaman siswa.
Kemampuan membaca ekstensif siswa pada siklus satu dengan menerapkan teknik bertukar pasangan mendapat nilai dengan rata-rata adalah 66,56. Pada siklus dua kemampuan membaca ekstensif dengan menggunakan teknik bertukar pasangan mengalami peningkatan yang positif dengan nilai rata-rata 78,26.
Selain berdasarkan pada kedua alat ukur tersebut keberhasilan proses pembelajaran ditunjang oleh peningkatan minat, dan motivasi siswa sebagai proses pembelajaran sebagai hasil kuesioner. Peningkatan nilai tersebut disertai dengan peningkatan sikap siswa dalam pembelajaran pada siklus satu dengan nilai rata-rata adalah 5,75 dan sikap siswa pada siklus dua nilai rata-ratanya adalah 7,13.
Berdasarkan data-data di atas terbukti bahwa hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan. Artinya teknik bertukar pasangaan dapat meningkatkan pembelajaran membaca ekstensif pada siswa kelas X 9 SMA Negeri 2 Tasikmalaya tahun ajaran 2006/2007.
D. Pembahasan
Setelah semua penulis uraikan proses dari hasil penelitian ini, penulis akan membahas hasil penelitian ini dengan menunjukkan bahwa rumusan masalah yang penulis ajukan terjawab dengan objektif. Namun sebelum menguraikan rumusan masalah tersebut penulis terlebih dahulu membahas hasil penelitian ini mulai dari proses, hasil, sampai analisisnya.
Pada waktu pelaksanaan kegiatan membaca ekstensif, pada saat kegiatan observasi banyak siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang penulis berikan setengah-setengah. Mereka terkesan menganggap kegiatan itu hanya sebatas penelitian saja. Kebanyakan siswa menjawab sambil ngobrol, bermalas-malasan dan ada juga yang melihat pekerjaan temannya. Ternyata ada juga siswa yang melakukan hal seperti itu. Kebiasaan-kebiasaan itu seharusnya tidak dilakukan dan harus dihindari karena hal itu tidak hanya rugi bagi dirinya sendiri tetapi juga dapat mengganggu konsentrasi orang lain. Karena menganggap sepele itu tadi, maka tidak sedikit siswa yang bisa dikatakan kemampuan membaca ekstensif siswa masih rendah.
Pada pelaksanaan siklus satu, semua siswa sudah mulai berupaya membaca sebuah wacana dengan sungguh-sungguh. Siswa pada saat pelaksanaan kegiatan siklus satu sudah disuruh oleh penulis menggunakan teknik bertukar pasangan dalam kegiatan membaca ekstensif. Wacana yang dibagikan juga dilihat dari jumlahnya lebih banyak yaitu dari beberapa sumber. Kemudian penulis menugaskan setiap siswa atau setiap pasangan saling berdiskusi tentang wacana tersebut. Karena itu kesempatan siswa untuk ngobrol, main-main, dan bermalas-malasan sudah tidak ada lagi. Walaupun nilai rata-rata yang diperoleh siswa belum cukup memuaskan, penulis tidak putus asa dan melanjutkan kegiatan pembelajaran ini pada siklus berikutnya yaitu, pada siklus dua.
Kegiatan pembelajaran membaca siswa pada siklus dua bertambah lebih baik. Hal ini dikarenakan semua siswa termotivasi oleh penulis, bahwa nilai hasil dari kegiatan penelitian ini akan diserahkan kepada guru yang bersangkutan. Maka dari itu siswa semakin sibuk dan lebih sungguh-sungguh lagi dalam membaca wacananya serta melakukan kegiatan diskusi sesama pasangannya dengan penuh keakraban. Tampak setiap pasangan saling mengukuhkan tema, isi, dan ide pokok dari wacana yang dibacanya itu dengan penuh antusias.
Sikap siswa pada saat kegiatan siklus dua juga berubah mereka sudah mengurangi kesalahan-kesalahan yang biasa dilakukannya. Seiring dengan dengan sudah mengenal teknik bertukar pasangan dan bagaimana cara-cara membaca ekstensif itu, siswa terlihat lebih aktif dan sungguh-sungguh dalam kegiatan pembelajaran itu. Artinya dengan teknik yang penulis terapkan pada pembelajaran membaca ekstensif benar-benar dapat memotivasi siswa dalam belajar membaca dan membuat proses kegiatan belajar membaca dan membuat proses kegiatan belajar menjadi lebih efektif.
Siswa melaksanakan diskusi dengan pasangannya pada siklus dua terlihat lebih teliti, berusaha mencapai hasil setinggi mungkin. Terbukti kegiatan pembelajaran pada siklus dua mengalami perubahan yang memuaskan dengan sikap yang lebih baik pula.
Untuk mengukur dan mengetahui keberhasilan siswa, penulis memberikan tes kuesioner kepada siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut :
1. Apakah sebelumnya Anda mengetahui dan mengenal teknik bertukar pasangan ?
2. Apakah Anda suka membaca wacana-wacana yang sama dari berbagai surat kabar yang berbeda?
3. Apakah Anda sering melakukan kegiatan membaca ekstensif di dalam pembelajaran membaca?
4. Apakah Anda akan menerapkan teknik bertukar pasangan dalam kegiatan membaca pada kesempatan lain ?
Penulis melaksanakan kegiatan tanya-jawab atau wawancara, ketika pembelajaran pada siklus satu selesai. Penulis melaksanakan wawancara tersebut dalam keadaan santai dan penuh dengan keakraban.
Ketika penulis menanyakan pertanyaan nomor satu semua siswa serentak menjawab “Tidak”. Hal ini tergambar dari hasil rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus satu. Kemudian untuk pertanyaan nomor dua, siswa secara serentak menjawab “Suka”. Hampir 100% siswa menjawab suka, karena fasilitas yang tersedia di sekolah itu juga, seperti perpustakaan yang ada di sekolah itu memang tidak hanya menyediakan buku-buku pelajaran tetapi berbagai media surat kabar seperti koran, majalah, tabloid dsb tersedia disana. Sehingga semua siswa sudah terbiasa melakukan hal tersebut.
Untuk pertanyaan nomor tiga, jawaban siswa beragam dalam hal ini siswa melihat, katanya tergantung pada kebutuhan. Begitu juga penulis sempat menjelaskan memang sebelum kita membaca wacana itu, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa tujuan dan apa keperluannya kita membaca wacana itu. Untuk pertanyaan terakhir atau pertanyaan nomor empat, siswa menjawab “Insyaalloh” dan akan membacanya.
Berdasarkan pada hasil kuesioner atau tanya jawab secara langsung yang dipadukan dengan proses dan hasil pembelajaran pada siklus satu dan dua yang mengalami perubahan kearah peningkatan yang positif, akhirnya penulis dapat menyimpulkan sekaligus menjawab rumusan masalah yang penulis ajukan yaitu teknik bertukar pasangan dapat digunakan dalam meningkatkan hasil pembelajaran membaca ekstensif pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Tasikmalaya tahun ajaran 2006/2007. Artinya rumusan masalah tersebut terjawab membuktikan bahwa pembelajaran ini berhasil dengan memuaskan.
Na....rekan-rekan! Sampai di sini dulu. Pertemuan berikutnya Abah sajikan bab penutupan. Sebelum ke bab tersebut, pahami dan dalami dulu bab ini dan bab-bab sebelum ini.
Na....rekan-rekan! Sampai di sini dulu. Pertemuan berikutnya Abah sajikan bab penutupan. Sebelum ke bab tersebut, pahami dan dalami dulu bab ini dan bab-bab sebelum ini.
Assalamu'alaikum
BalasHapusBah damang? ieu FERRY ALDINA..
Duh jadi kelas percontohan.