Senin, 03 Januari 2011

PSSI TERTUSUK PANTAT


Jangan kubur impian Pak SBY; jangan kubur impian Om Andi Malaranggeng; jangan kubur impian bangsa Indonesia oleh ambisi dan kepentinganmu, PSSI!
Mulai 8 Januari 2011 persepakbolaan Indonesia bakal lebih semarak, soalnya LPI (Liga Primer Indonesia) mulai menggelar pertandingan klab-klab yang ada di bawah naungannya. Kita, sebagai pecinta bola hanya berharap gelaran-gelaran tersebut bakal meningkatkan kualitas dan popularitas  persepakbolaan Indonesia, khususnya Timnas Garuda.
Kita tahu, kan? Bagaimana antusias dan gilanya suporter Timnas saat penyelenggaraan AFF? Aduuuuuuuhhh….Brow! Diluar dugaan! Jangankan bermain di Jakarta, main di luar pun ribuan suporter datang mendukung Timnas. Mereka tidak lagi memperhitungkan berapa duit yang harus dikeluarkan? Di mana mereka makan dan tidur? Mereka sudah tidak mempedulikan semua itu. Bahkan nyawa pun melayang demi kecintaan mereka terhadap Timnas yang kondisinya tahun ini memang mengagumkan. Bagi mereka, yang penting Garuda di dadaku…..! Weleh…weleh…..! Bukankah kondisi seperti itu merupakan salah satu modal untuk majunya persebakbolaan tanah air?
Nah…nah…nah…! Dengan digulirkannya LPI, Abah yakin bangsa Indonesia, penggila bola bakal lebih seru lagi. Bakal lebih semarak lagi. Penggila bola bakal lebih terpuaskan dengan tontonannya. Alaaaaa..mak! Tapi di samping hingar-bingar sambutan masyarakat Indonesia tersebut, ada pihak yang merasa tertusuk pantatnya sehingga dia goyang kiri kanan, depan belakang gak karuan. Koq, gitu? Emangnya di tempat tidur? Wkwkwkwkwkwkwkkkkk….! Siapakah yang tertusuk pantat? Sapa lagi kalau bukan PSSI, yang konon katanya merupakan wadah pembinaan sepak bola tanah air. Katanya, se! Nyatanya? Gak tahu, dech!
PSSI tertusuk pantat? He..eh! Buktinya, tuh goyangan pantatnya senggol kiri, senggol kanan. Senggol depan, senggol belakang. Pokoknya gak karuan dech! Wajarlah, karena sakit di pantat yang tertusuk. Nah, dari kenyataan itu Abah berkesimpulan PSSI saat merasakan tusukan itu tidak memakai kepala. Murni hanya memakai pantat. Ya, jelas dong bakal sakit tanpa makna. Tapi kalau yang goyangnya kepala, tentu tidak demikian. Mendingan goyang Inul atau DP, sedaplah dipandang. Tapi kalau goyang gak karuan? Konser dangdut pun bisa ricuh dan dibubarkan karena penonton tawuran. Tul, gak?
Goyangan hot PSSI menyenggol dan merugikan pihak-pihak yang ada di samping, di depan, dan di belakangnya. Yang semestinya pihak-pihak itu dipeluk PSSI dengan penuh kasih sayang, bercinta dengan mereka demi kemajuan sepakbola kita. Bukan malah disenggol-senggol! Emangnya ngdangdut? Naaaaaaahhhh…..! Di antara senggolan PSSI itu adalah:
1)      PSSI akan mengeluarkan sanksi berat terhadap klab sepakbola yang membelot dari ISL ke LPI;
2)      PSSI akan memberikan sanksi berat juga terhadap pemain klab yang membelot tersebut. Di antaranya akan dicoret dari pasukan Timnas, Pasukan Garuda.
3)      PSSI mendatangi kepolisian agar mencabut atau tidak member izin terhadap semua pertandingan yang digelar LPI karena dianggap ilegal. Mudah-mudahan aja pihak berwajib tidak terprovokasi PSSI. Ingat, Pak! Masyarakat tidak dirugikan, malah mengharapkan adanya gelaran yang lebih berkualitas. Semoga ya, Pak!
Dari goyangan PSSI tersebut, Abah garisbawahi satu poin, yang menurut akal sehat Abah benar-benar akan merugikan persepakbolaan Indonesia, khususnya Timnas. Tuh, itu poin kedua. Sanksi yang diberikan kepada pemain klab yang membelot. Kita tentu masih ingat, bagaimana mempesonanya kocekan bola Irfan Bachdim selama Piala AFF digelar? Nah, pembaca. Kalau goyangan PSSI demikian, tentu saja Irfan Bachdim bakal dicoret dari Timnas karena Persema, tempat dia merumput dan mencari nafkah membelot ke LPI dengan alasan dana yang tidak memadai, kacaunya jadwal pertandingan, dan kualitas wasit yang kurang. Lalu bagaimana bila suatu saat, Persib, Sriwjaya FC, Persija, dan yang lainnya hengkang dari ISL dan bergabung dengan LPI? Jawabannya? Timnas tidak akan bubar, tetapi pemain yang layak di Timnas bakal habis akibat sanksi PSSI tersebut. Itu artinya, Timnas yang sekarang sedang digandrungi penggila sepakbola tanah air akan melempem bahkan matisuri seperti tahun-tahun ke belakang. Kacian dech, Timnas! Kacian dech Pasukan Garuda! Kacian dech penggila sepakbola Indonesia! Kacian dech kualitas sepakbola Indonesia! Hahahahahahahahhaaaaa……!!!!
Dengan kondisi seperti itu, Abah Cuma bisa menyarankan, sadarlah PSSI! Pakailah kepalamu! Jangan memakai pantatmu yang tertusuk. Untuk kecemerlangan persepakbolaan tanah air, pakailah kepala. Tapi kalau untuk meramaikan dunia BF, silakah goyang terus pantatmu! Biar penonton puas banget! Pokoknya semua pihak yang memiliki kewenangan bidang sepakbola, mari berpikir jernih, demi satu tujuan. Peningkatan kualitas dan popularitas Timnas.
Abah dan kami, supporter Timnas habis-habisan memberikan semangat kepada Pasukan Garuda dalam laga AFF kemarin dan selamanya Ingat, itu kecintaan kami kepada Timnas. Kepercayaan kami kepada Timnas. Dukungan kami kepada Timnas. Kebanggaan kami terhadap Timnas. Bukan kecintaan terhadap PSSI. Bukan kepercayaan kepada PSSI. Bukan dukungan kepada PSSI. Bukan kebanggaan terhadap PSSI, Semua murni kebanggaan terhadap Timnas. Siapa pun dan apap pun yang membina dan mewadahi Timnas gak masalah. Yang penting Timnas berjaya. Jangan PD dulu PSSI tuh. Kami tidak melihat PSSI yang tidak bisa menjual tiket. Kecintaan, kepercayaan, dukungan, dan kebanggaan terhadap Timnas tidak identik dengan kecintaan, kepercayaan, dukungan, dan kebanggaan terhadap PSSI. Ngurus tiket aja kacau, apalagi ngurus sepakbola?
PSSI…..PSSI….! Kacian dech Elo! Percayakan aja dech masalah kualitas tim kepada Kang Alfred Reidl. Mau dari tim mana ci akang mengambil pemain silakan! Yang penting Timnas bisa lebih greget;  lebih jaya ke depan! Mau dari tim ISL atau LPI bahkan dari liga RT pun gak masalah, yang penting majulah persebakbolaan Indonesia, khususnya Timnas, Pasukan Garuda tercinta. Jangan kubur impian Pak SBY; jangan kubur impian Om Andi Malaranggeng; jangan kubur impian bangsa Indonesia oleh ambisi dan kepentinganmu, PSSI! Ingat, pemilik Timnas 200 juta lebih penduduk Indonesia, bukan PSSI!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar