Kamis, 06 Januari 2011

CARA ISLAM MEMELIHARA AKAL


“Kami jadikan tidurmu sebagai pelepas lelah. Kami jadikan malam sebagai selubung. Dan Kami jadikan siang sebagai saat mencari kehidupan”.

Kita tahu, Kawan bahwa kita sebagai manusia merupakan satu-satunya makhluk yang diciptakan Sang Kholik sebagai makhluk yang paling sempurna, baik secara lahir maupun batin; secara fisik dan psikis. Secara fisik, manusia dikaruniai Alloh bentuk yang paling indah. Mulai kepala hingga telapak kaki. Secara batin, manusia dikaruniai Alloh akal. Itulah kesempurnaan manusia. Mari kita tafakur, bandingkan diri kita dengan makhluk-makhluk lain! Alhamdulillah, ya Rob!
Mengapa Alloh menyempurnakan manusia dengan bentuk fisik dan akal? Abah berpendapat karena pertama Alloh memberikan Islam bagi manusia. Islam adalah agama yang logis, yang masuk akal. Semua ajaran Alloh dapat dipecahkan oleh akal manusia. Karena itulah, manusia diberi akal. Dengan akal itulah kita harus mencermati dan memahami Islam. Setelah itu, kita peluk Islam sebagai padoman hidup dunia dan akhirat. Itulah hebatnya Alloh yang Maha Hebat. Alloh tidak meminta manusia memeluk Islam sebelum dimengerti oleh akalnya. Surat Alisro:36, menegaskan kepada kita bahwa “Janganlah engkau turut apa-apa yang tidak engkau ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati itu masing-masing akan diperiksa”.
Kedua, manusia satu-satunya makhluk yang sanggup menjadi kholifah di bumi ini. Saat ditawarkan Alloh kepada semua makhluk, tidak ada yang menyanggupi kecuali manusia. Karena itulah manusia diberi akal. Alloh lebih tahu, bagaimana akibatnya bila kholifah tidak diberi akal. Untuk mengelola bumi dengan segala isinya ini diperlukan pemikiran-pemkiran yang matang. Diperlukan akal. Jadi jelas, akal manusia ini dikaruniakan Alloh untuk memelihara dan memanfaatkan bumi bagi kemaslahatan manusia dan makhluk lainnya, bukan merusaknya.
Agar kedua alasan di atas bisa dipertahankan manusia, jelas akal harus kita pelihara dengan baik. Begitu murahnya Alloh, cara memeliharanya pun diberi petunjuk oleh-Nya. Bagaimana cara memeliharanya? Nah, tulisan ini justru kita jadikan pedoman untuk memeliharanya. Bagi yang sudah paham, tulisan ini anggap saja sebagai sharing pendapat. Bagi yang lupa, anggap sebagai pengingat. Bagi yang belum tahu, mudah-mudahan menjadi informasi baru yang bermanfaat bagi kehidupan. Kita mesti ingat, bahwa setan tidak akan berhenti menjerumuskan manusia, mangajak manusia sebagai temannya nanti di neraka. Bagi orang yang selalu memelihara akalnya, Insya Alloh mereka tidaka akan terjerumus oleh ajakan setan. Coba dech cermati surat Yasin:62, yang artinya “Dan sesungguhnya setan itu menyestakan segolongan besar daripada kalian. Tidakkah kalian berakal?”.
Baik, Kawan! Kita mulai obrolan kita mengenai cara Islam memelihara akal manusia. Tiga hal yang harus dilakukan agar akal kita selalu terpelihara, yakni.
1)      Berilah akal makanan. Akal harus jalan, berputar. Harus hidup. Untuk menghidupi akal tersebut, tentu saja kita harus selalu memberinya makanan yang sehat dan bergizi. Makanan sehat dan bergizi buat akal adalah ilmu pengetahuan. Artinya, kita harus selalu mencari dan menuntut ilmu pengetahuan untuk kehidupan perkembangan akal kita. Semakin hidup akal seseorang, hidupnya akan semakin teratur karena akalnya bergerak dan mampu mengatur kehidupan sang pemilik akal itu sendiri.

Akal yang hidup selalu membawa pemiliknya pada kehidupan yang lebih baik. Segala tindakannya tidak akan merugikan diri sendiri dan orang lain karena sebelumnya akalnya mempertimbangkan tindakan yang akan dilakukan. Akalnya akan selalu memilah dan memilih tentang manfaat dan madarat suatu tindakan. Karena itulah, Islam mewajibkan manusia menuntut ilmu. Banyak firman Alloh dan hadis yang menegaskan hal tersebut. “Tuntutlah ilmu meskipun ke negeri Cina”. “Menuntut ilmu itu Kami wajibkan kepada muslim laki-laki dan muslim perempuan.” “Tuntutlah ilmu sepanjang hayat, mulai dari kandungan hingga ke liang lahat.” Dan banyak lagi dalil yang menguatkan kewajiban menuntut ilmu. Semuanya Alloh tegaskan demi kelangsungan hidup akal manusia. Demi keselamatan manusia di dunia dan di akhirat. Yuk, kita cari terus ilmu pengetahuan!
2)      Hindarilah makanan, minuman, dan perbuatan yang dapat merusak akal. O…o..ternyata ada ya, makanan dan perbuatan yang dapat merusak akal? Hmmmm…ternyata minuman keras dan judi merupakan dua hal yang dapat merusak akal manusia. Apa sih yang dimaksud minuman keras di sini? Bagaimana dengan narkoba? Kan itu bukan minuman?

He..he..menurut keterangan hadis nih, minuman keras/arak di sini adalah segala sesuatu yang memabukkan. Dan segala yang memabukkan adalah haram. Jadi, bukan hanya minuman keras atau arak yang dimaksud melainkan segala sesuatu yang dapat menyebabkan manusia mabuk, termasuk di dalamnya berbagai macam benda yang tergolong narkoba. Pantesan diharamkan karena minuman keras benar-benar bisa merusak akal, membunuh akal manusia.

Coba dech, perhatikan orang yang mabuk! Bagaimana perilaku mereka? Itu jelas-jelas menunjukkan bahwa akal mereka tidak jalan. Perhatikan juga perilaku orang yang berjudi. Mereka tidak lagi menggunakan akalnya, yang dia gunakan hawa nafsu untuk menang. Tidak pernah memperhitungkan akibat bahkan nyawa pun tidak mereka perhitungkan. Oooo…gawat ya, kalau kita sudah terjun ke dunia arak dan perjudian. Yang rugi bukan cuma diri sendiri melainkan orang lain terbawa-bawa. Pantas dalam Alquran, Alloh menegaskan bahwa kita harus menjauhi keduanya. Surat Albaqoroh:219, menegaskan “Mereka bertanya kepadamu tentang minuman keras/arak dan judi. Katakan, pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat. Tapi dosa besarnya lebih banyak daripada manfaatnya”.

Ayooo…di sini kita dituntut menggunakan akal tuh! Ada dosa besar dan ada manfaat. Dosa besar lebih banyak daripada manfaat. Coba, mau melihat yang mana? Tentu akal kita akan melihat dosanya yang lebih banyak, bukan? Itu demi keselamatan kita di dunia dan di akhirat. Kalau kita melihat manfaat, jelas semua yang Alloh ciptakan di bumi ini mengandung manfaat bagi manusia. Justru Alloh menciptakan semua itu untuk manusia. Manusia diberi akal. Gunakan akal itu mempertimbangkan manfat dan madaratnya. Udah dech, Kawan! Pokoknya yang madaratnya lebih banyak daripada manfaatnya, mending kita hindari aja yuk!
3)      Aturlah waktu. Alloh menciptakan siang dan malam. Alloh menciptakan pagi dan sore. Untuk apa? Ya, tentu saja semuanya diciptakan untuk kebaikan manusia. Mengapa kita mesti mengatur waktu segala? Oooo…ternyata pengaturan waktu yang sembarangan, waktu yang tidak dimanaj dengan baik dapat merusak akal manusia. Kita mesti tahu, berapa lama akal kita bertahan untuk berpikir? Berapa lama tubuh kita mampu bekerja? Semua itu harus kita ketahui. Kita ambil contoh yang sederhana, ya! Kita, gara-gara nonton bola di TV tidak tidur semalaman. Siangnya, badan kita lemas, ngantuk, malas, malah selera makan pun ikut hilang. Nah, dalam kondisi seperti itu, jelas kita susah berpikir akibat akal kita terganggu. Bila kondisi seperti itu terus-menerus terjadi, akal kita pun akan sakit. Bila akal kita sakit?

Uuuuhhh…lebih repot mengobati akal yang sakit daripada fisik yang sakit. Benar, kan? Mending kita mulai sekarang mengatur waktu agar akal kita selalu sehat; agar fisik kita selalu sehat. Semua penyakit fisik ada obatnya. Tapi sakit akal, apa obatnya? Capek dech! Karena itu, Alloh dalam surat Annaba:9-11 berpesan kepada kita “Kami jadikan tidurmu sebagai pelepas lelah. Kami jadikan malam sebagai selubung. Kami jadi siang sebagai saat mencari nafkah”.

Tuh, benar, kan? Waktu istirahat, kita gunakan untuk istirahat. Waktu malam kita gunakan untuk istirahat dan tidur. Waktu siang, kita gunakan untuk bekerja menafkahi kehidupan kita di dunia dan akhirat. Itulah manajemen global waktu dari Alloh. Kini kita tinggal mendeskripsikan manajemen tersebut ke dalam manajemen yang lebih spesifik oleh dan untuk diri kita. Dengan pengaturan waktu yang baik, akal kita selalu terjaga dari polusi. Insya Alloh!

Nah, Kawan! Dari obrolan di atas, kita berkesimpulan bahwa tugas manusia sebagai kholifah dan pemeluk Islam hanya akan terjamin bila akal kita selalu dalam keadaan sehat. Agar akal kita sehat, kita harus selalu mencari ilmu tiada berhenti. Hanya ilmu pengetahuanlah makanan sehat dan bergizi buat akal. Marilah kita selalu menuntut ilmu dan menggunakan akal kita demi kebaikan hidup di dunia dan di akhirat. Semoga kita tergolong umat yang selamanya mendapat rido Alloh swt. Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar